Selasa, 27 Desember 2016

Silatur Rahmi Ketua Yayasan Al-Miftah dengan IKBAS MPW Karang Penang

Karang Penang, Selasa (27/12/2016), IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang  menerima kunjungan silaturahmi dari Ketua Yayasan Al-Miftah  Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan Madura KH. MUHDOR ABDULLAH., M.M.


Silaturahmi ini  bertujuan untuk  mengajak IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang untuk membangun ekonomi yang kuat. Beliau menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan suatu yang luar biasa, geliat proyek yang akan memberikan gairah power dalam sekala makro.

Beliau juga menyampaikan bahwa Karangpenang salah satu daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan dan direncanakan dijadikan percontohan bagi daerah-daerah yang lain. beliau "berharap ada tokoh yang bisa menseting untuk bisa merealisasikan kegiatan ini secepatnya"pungkasnya.

Rabu, 30 November 2016

Selamat Jalan Teman2 Ikbas P5M MPW Karang Penang

SAMPANG - Tercatat ratusan orang peserta Aksi 212 (Aksi Bela Islam 2 Desember 2016) asal Karang penang Sampang yang tergabung dalam IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang sudah berangkat dari Karang Penang menuju ibukota Jakarta sekitar pukul 06.00 WIB, Rabu 30 November 2016.
Para peserta aksi itu berangkat menggunakan bus , dipimpin oleh seorang koordinator yang akan bertanggunggjawab terhadap anggota rombongan dalam bus tersebut.

Sebelum berangkat, para peserta aksi ini berkumpul di jalan raya Pasar Karang Penang, yaitu di Batu Ampar. Para peserta diberi pengarahan dan diberi kaos yang bertuliskan “212 Aksi Belas Islam III”, sebagai identitas rombongan agar saling mengenali disaat aksi 212 itu dilaksanakan.

Jika tak ada aral melintang, diperkirakan rombongan ini akan tiba di ibukota Jakarta pada Malam Jumat 1 Desember 2016, dan akan kembali ke Sampangi pada 4 Desember 2016.

Rombongan aksi ini tak hanya dilepas oleh sanak dan anggota keluarga mereka saja, tapi keberangkatan rombongan peserta aksi 212 juga dilepas oleh tokoh masyarakat serta beberapa masyarakat setempat.


Layaknya seperti pergi ke kota suci Makkah, suasana haru mulai muncul saat teriakan Takbir menggema sebelum keberangkatan mereka. Dengan mata berkaca-kaca, para anggota rombongan yang telah berada dalam bus melambaikan tangan ke arah masyarakat yang melepasnya.

Selasa, 01 November 2016

Jika Allah bertanya "Dimana dirimu saat kitabKu dihinakan?"

SAYA DATANG

4 November 2016
Saya datang.

Saya datang,
Bukan karena ikut-ikutan.
Tapi karena kesadaran,
Terlebih karena tanggungjawab.

Ya,
Tanggungjawab.

Jika namaku dicaci saja aku marah,
Jika kehormatanku dihina aku geram.
Kali ini Al-Qur'an,
Yang disucikan, Firman Tuhan.
Dilecehkan sejelasnya.


Jika Aa Gym,
Yang kukenal santun.
Lalu geram dan marah besar.

Jika Salim A Fillah,
Yang kukenal lembut,
Lalu geram dan lantang.

Jika Ustad Bachtiar Nasir,
Ulama yg sering aku ikuti kajiannya,online maupun offline,
Pun tidak hanya marah,
Tapi jauh dari itu...turun kejalan.

Jika Para Ulama,
Ratusan ribu ummat,
Turun kejalan.

Lalu,
Aku masih hanya terdiam?
Lalu siapakah aku?

Aku jauh lebih banyak dosa dari mereka,
Aku jauh dari keilmuan mereka,
Aku jauh dari tingkat keshalehan mereka.

Lalu siapakah aku?

Maka,
Disinilah aku nyatakan,
AKU DATANG.
4 NOVEMBER 2016
MEMBELA ISLAM.


AKU DATANG,
Karena aku masih punya nurani.
Aku harus membela agamaku,
Aku harus membela Al-Qur'an,
Aku harus membela...

Agar kelak aku bisa menjawab,
Jika Allah menanyakan.
"Dimana dirimu saat kitabKu dihinakan?"

Aku harus membela,
Harapan besar,
Ketika kelak di hari penghakiman.

Al-Quran akan menjadi pembelaku saat kian banyak dosa aku lakukan.

Aku akan membela,
Besar harapan bisa menjadi tambahan amal kebaikan.
Yang kelak Allah perhitungkan.
Setidaknya untuk mengurangi beban dosaku.

AKU DATANG,
Karena aku punya hati nurani.
Aku masih punya iman.

Aku sadar betul,
Aku bukan muslim yang baik.

Belum mengamalkan seluruh ajaran.
Belum optimal mempelajari Al-Qur'an.
Belum juga dalam pemahamanku tentang Islam.

Maka itu,
Aku terus belajar.

Jika,
Karena sikapku banyak yang membenci,
Karena pilihanku banyak yg mencaci,
Karena ikut aksi 4 November aku dikatakan bodoh.

Biarlah...
Aku tak peduli dengan umpatan itu.
Karena aku yakin mereka juga tak peduli denganku.

Dan,
Pertolongan itu dari Alloh,
Rezekiku dari Alloh.
Hidup dan matiku diatur Alloh.

AKU DATANG.
4 NOVEMBER 2016.

Karena hati nurani,
Karena keyakinan,
Karena Islam.
Karena aku cinta negeri.
Aku cinta Indonesia.

Indonesia dimerdekakan dengan pekikan takbir para ulama.
Semangat juangnya dibakardengan gelora jihad dari Al -Qur'an.

Dan,
Kemerdekaan negara ini atas berkat Rahmat Alloh.

AKU DATANG
4 NOVEMBER 2016.

Aku Pemuda
Aku Muslim.
Aku Indonesia.

Dalam ngiang dikejauhan,
terdengar senandung nasyid..

 _Hamparan ketaqwaan bentangi bumi_
_Ingin dilumatkan tirani hina_
_Di sana negeri muslim telah terluka_
_Semoga Alloh tetap berkahi_

_Cahya di sana tersebar kemilaunya_
_Dari balik wajah cerah nan berseri_
_Telah kudengar deru gemuruh suara_
_Takbir tlah meninggi di sana_

_Ayolah kawan bina tali ukhuwah_
_Tegakkan bersama cahya Al-Qur'an_
_Jangan hanya dengan keluh dan kesah_

_Sambutlah syahid tujuan_
By. Rofiqi Tanzil Kepala SMK AL-MIFTAH

Senin, 31 Oktober 2016

Belajar dari kisah Thalut dan Jalut Tekat IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang semakin mengkobar..!

ikbaskarangpenang.com.Ketua Majelis Taujih (Bahrowi Kholil) selalu memberi motivasi kepada Pengurus IKBAS baik MPW dan MPC untuk belajar dari kisah Thalut dan Jalut Dari 80.000 Tentara yang ikut Thalut hanya 313 yang tetap taat kepada Allah... ketika kita menggelar aksi disurabaya berapa ratus jumlah kita yang hadir kesana??? sekarang kita diseleksi kembali oleh Allah berapa jumlah kita yang akan ke Jakarta untuk membela agama Allah.? semoga kita yang mempunya tekat dan niat yang baik masuk kepada 313 dari 80.000 tentara Thalut Amin...!!

Ini Kisahnya!!
Kisah ini terjadi sesudah zaman Nabi Musa dimana Bani Israil telah meminta kepada Nabi mereka yaitu Nabi Samuel AS untuk mengangkat seorang raja untuk memerangi Jalut yang telah mengusir mereka dari kampungnya. Mereka berkata kepada Nabinya:
"Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (dibawah pimpinannya) di jalan Allah".
Nabi mereka menjawab:
"Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang".
Mereka menjawab:
"Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?'.
Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling kecuali beberapa saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa yang orang-orang Dzalim. (QS.Al-Baqarah:246).

Kemudian Nabi Samuel menyatakan bahwa Allah telah mengangkat Thalut, seorang petani dan peternak miskin dari desa menjadi raja mereka dan keputusan itu telah dibangkang sepenuhnya oleh mereka.

Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu".
Mereka menjawab:
"Bagaimana Thalut memerintah kami padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?".
Nabi (mereka) berkata:
"Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa".
Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS.Al-Baqarah:247).

Dan Nabi Mereka mengatakan Kepada Mereka:
"Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya Tabut kepadamu, didalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun. (QS.Al-Baqarah:248)". Dimana Tabut adalah suatu peti kayu yang berlapiskan emas.

Ketika Thalut membawa bala tentaranya sejumlah 80.000 orang (riwayat lain 300.000 orang) untuk melawan tentara Jalut termasuk didalamnya Nabi Daud AS. Thalut berkata:
"Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa diantara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa yang tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. (QS.Al-Baqarah:249)".

Maka tibalah mereka pada sebuah sungai antara Urdus (Jordan) dan Palestin, nafsu mereka mengalahkan segalanya. Banyak dari tentara Thalut melanggar perintah tersebut dengan meminum air sepuas-puasnya pada sungai tersebut. Dan tentara Thalut menyusut menjadi 319 orang (riwayat lain 313 orang) yang tetap taat terhadap perintah Thalut dengan minum secukupnya.

Setelah itu meneruskan perjalanan, Thalut dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka yang tidak taat berkata:
"Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. (QS.Al-Baqarah:249)".

Namun bagi mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah pula berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS.Al-Baqarah:249)".

Maka, semakin berkuranglah tentara Thalut yang terus berjuang. Mereka berhasil melewati ujian-ujian Allah. Mereka sangat kuat dan bersemangat. Mereka tidak seperti orang-orang yang luntur iman mereka yang keluar sebelum sempat berhadapan dengan bala tentara Jalut.

Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdo'a:
"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. (QS.Al-Baqarah:250)".

Meskipun dengan jumlah tentara yang sedikit, Thalut tetap maju melawan Jalut. Kedua pasukan pun bertemu dan terjadilah perang tanding satu lawan satu. Daud AS juga mendapat giliran. Ia berani melawan Jalut, pemimpin pasukan lawan. Melihat sosok kecil Daud AS, Jalut meremehkannya dengan menggertak:
"Enyahlah kau, aku tidak suka membunuh anak kecil".
Tidak mau kalah, Daud menyahut:
"Aku suka membunuhmu".
Serangan Daud ternyata merepotkan Jalut. Daud mampu mengalahkan, bahkan membunuh Jalut. Dengan demikian, pasukan Thalut memetik kemenangan. Keberhasilan Daud ini menjadi buah bibir di kalangan Bani Israil.

Setelah beberapa tahun berlalu Raja Thalut wafat dan akhirnya Allah memberikan kekuasaan pada Daud menggantikan Thalut dan mengangkat Daud menjadi Nabi.

Kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. (QS.Al-Baqarah:251)".

IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang Targetkan 3 Bus untuk Aksi Membela Islam 04 Nopember 2016 di Jakarta

Bismillahirrohmaanirrohiim
Ikbaskrp.com Alhamdilillah setelah ada rekomendasi dari saykhona, malam ahad 30 Oktober 2016 dari jam 20.30 s.d 23.00 telah berlangsung rapat kordinasi terkait “Aksi Membela Islam 04 Nopember 2016 di Jakarta” dikediaman Abdullah Desa Tlambah Kec.Karang penang Kab.Sampang Madura

dalam Rapat tersebut dihadiri oleh  perwakilan dari pengurus MPW dan MPC IKBAS PPMU Panyeppen Sekecamatan Karang Penang. Dengan Hasil keputusan “IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang Targetkan 3 Bus untuk Aksi Membela Islam 04 Nopember 2016 di Jakarta”

 Bahrawi Kholil Ketua Majelis Taujih di dampingi Sekjen Ikbas MPW Muhammad Juhri sebelum mesuk pada rapat koordinasi menyampaikan beberapa saran dari Syaikhona, Yaitu:

1. Anggota IKBAS yg mau berangkat ke Jakarta hari jum'at agar berkoordinasi di masing2 MPW dan membentuk koordinatornya.
2. Disarankan sambil ziaroh wali songo.
3. Agar berangkat tertib dan sopan.
4. Tulisan2 di spanduk agar dtulis dengan sopan.
Format tulisan di spanduk:
1. IKBAS menuntut ahok diproses hukum karena telah menodai kebinnekaan NKRI.
2. IKBAS menuntut Ahok dporses hukum karena melanggar UUD 1945
3. IKBAS menutut Ahok dproses hukum karena melanggar asa agamanya sendiri (kristen).
Demikianlah saran dari Kiai.


Rabu, 29 Juni 2016

RAKOOR DAN BUKA BERSAMA IKBAS PPMU PANYEPPEN MPW KARANG PENANG

RAKOOR DAN BUKA BERSAMA IKBAS PPMU PANYEPPEN MPW KARANG PENANG
KARANG PENANG – Keluarga Besar Alumni dan Simpatisan  (IKBAS) PPMU Panyeppen MPW. KARANG PENANG smenggelar acara Rapat Koordinasi sekaligus buka puasa bersama di Rumah Makan ASELA, Camplong Sampang, Rabu (29/6/2016).

Ketua Pengurus IKBAS MPW. KARANG PENANG Holip Rasyid, S.Pd menjelaskan kegiatan buka puasa ber-sama ini merupakan ajang silaturahmi bagi pengurus IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang sekaligus Rapat Koordinasi persiapan Halal Bihalal “Anggota IKBAS PPMU Panyeppen ini merupakan para alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen se Kecamatan Karang Penang yang berjumlah 6.500 semuanya.

Ketua IKBAS MPP PPMU Panyeppen , Bahrowi Kholil menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan buka puasa bersama ini. Ia berharap buka puasa bersama ini dapat menjadi sarana penyambung silaturahmi antar sesama pengurus IKBAS yang sehari-hari disibukan dengan kegiatan masing-masing. “Buka puasa ini menjadi sarana yang tepat untuk saling bersilaturahmi dan menjalin keakraban,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua IKBAS MPW Karang Penang,  Fausi,S.Pd. mengatakan buka puasa besama ini merupakan hal yang sangat positif karena menjadi sarana bagi para pengurus IKBAS  untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi seputar pengembangan kegiatan IKBAS baik di MPP, MPW dan MPC. “Banyak regulasi baru yang perlu disosialisasikan, saya berharap IKBAS PPMU Panyeppen MPW Karang Penang dapat menjadi sarana dalam berbagi informasi alumni,” katanya.